Kedinasan Sekolah Tinggi Meteorologi Kimia dan Geofisika (STMKG), awalnya memiliki nama AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika) pada tahun 1995. Secara resmi perguruan tinggi ini berganti nama pada tahun 2014. Di tahun 2022 kembali dibuka daftar STMKG.
Terdapat 4 program studi (prodi) di STMKG yang dapat dipilih. Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, dan Instrumentasi. Keempat prodi STMKG tersebut memiliki jenjang pendidikan D-IV yang hampir setara dengan S-1 di perguruan tinggi umum.
WNI pria/ wanita dengan usia 16-21 tahun yang sehat jasmani dan rohani. Boleh berkacamata, tapi tidak lebih dari -2, tidak silinder, spheris, dan tidak buta warna. Bebas Narkoba yang dibuktikan dengan surat dari instansi kesehatan.
Peserta daftar STMKG tidak menjalani ikatan dinas di instansi lain. Bagi peserta STMKG wanita tinggi badan minimal 155 cm dan berat badannya harus ideal. Sementara, peserta STMKG pria wajib minimal 163 cm.
Apabila peserta dinyatakan lulus STMKG, maka wajib bersedia di tempatkan di Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika yang ada di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peserta STMKG wajib lulusan atau akan lulus dari SMA/ MA jurusan IPA. Sementara yang berasal dari SMK jurusan Teknik Elektronika Industri, Teknik Mekatronika, Teknik Transmisi Telekomunikasi, dan Teknik Jaringan Akses.
Selain itu, peserta yang berasal dari SMK dengan jurusan Teknik Jaringan Komputer, dan Rekayasa Perangkat lunak bisa mendaftar. Apabila di luar dari jurusan tersebut tidak bisa dinyatakan lulus persyaratan/ ditolak.
Jika daftar STMKG peserta lulus di tahun sebelum pembukaan, maka nilai ijazah pada mata pelajaran Fisika, Matematika, dan Bahasa Inggris, wajib minimal 70 (skala 100) masing-masingnya.
Sementara bagi peserta yang lulus atau akan lulus di tahun pembukaan STMKG, wajib menyertakan nilai rapor semester 3, 4, dan 5. Pada mata pelajaran Fisika, Matematika, dan Bahasa Inggris, wajib minimal 70 (skala 100) masing-masingnya. Baca juga program Afirmasi yang perlu ketahui.
Tahap seleksi pertama yang merupakan 2 poin penting di atas dikenal dengan seleksi berkas saat mendaftar STMKG. Apabila peserta, baik pria maupun wanita yang memenuhi setiap persyaratannya dengan baik, maka bisa ikut 5 tahap seleksi berikut ini.
Daftar STMKG akan menghadapi penyaringan sistem gugur dengan mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sesuai dengan lokasi dan jadwal yang diumumkan sebelumnya. Tes ini akan menguji pengetahuan umum calon peserta STMKG.
Apabila SKD STMKG terpenuhi dan dinyatakan lulus, maka bisa ikut Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dengan lokasi dan jadwal yang ditentukan sebelumnya. Di sini peserta ujian akan menghadapi soal Fisika, Matematika, dan Bahasa Inggris.
Tes ini akan menguji peserta dengan berjalan dan berlari cepat dengan jarak tempuh 2.4 km, dan dicatat pencapaian waktu dari setiap peserta yang berhasil lulus di SKD dan SKB. Lokasi dan waktu tes kebugaran diumumkan secara resmi sebelumnya.
Tes kebugaran dan tes wawancara STMKG dilakukan pada hari yang sama dan lokasi yang sama juga. Pengujian wawancara bisa menggunakan Bahasa Indonesia dan juga Bahasa Inggris. Tergantung dari penguji wawancara masuk STMKG.
Selanjutnya, masih dalam satu rangkaian dengan tes kebugaran dan tes wawancara. Peserta yang daftar STMKG wajib tes kesehatan di rumah sakit daerah masing-masing. Hasilnya harus sudah diterima sebelum tanggal tes kebugaran.