Sekolah Kedinasan IPDN adalah salah satu sekolah kedinasan yang banyak diminati. Setiap tahunnya sekolah ini dipadati oleh para pendaftar yang berasal dari seluruh penjuru di Indonesia.
IPDN sendiri sudah ada sejak zaman Belkamu. Saat dibentuk pada tahun 1920, sekolah calon pejabat ini bernama Opleiding School Voor Inlandshe Ambtenaren dan Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren.
Sejak awal berdiri dan kemudian berganti nama menjadi IPDN di tahun 2004, alumni sekolah ini memang ditujukan untuk menduduki jabatan di kepemerintahan. Banyak lulusan IPDN yang akhirnya menjadi lurah, camat, hingga bupati, bahkan pangkat yang lebih tinggi.
Di Indonesia sendiri, jumlah sekolah kedinasan cukup banyak. Lantas apa yang membedakan sekolah kedinasan inidengan lainnya. Berikut ini adalah tujuh perbedaannya. Baca juga tentang Tips dan Trik Lolos Ujian Fisik IPDN yang memang perlu diketahui.
Yang menjadi pembeda pertama antara sekolah kedinasan di IPDN dengan lainnya adalah berdiri di bawah Kemendagri. Sementara sekolah dinas lainnya berada di bawah kementerian lainnya, berikut di antaranya:
Tiga Fakultas
Sekolah Kedinasan ini hanya menyelenggarakan pendidikan di tiga fakultas, yaitu:
(Program Studi Politik Pemerintahan dan Program Studi Kebijakan Pemerintahan)
(Program Studi Manajemen Sumber Daya Aparatur, Program Studi Manajemen Keuangan Daerah, Program Studi Kependudukan dan Catatan Sipil, Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah)
(Program Studi Kependudukan dan Catatan Sipil, Program Studi Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik, Program Studi Praktik Perpolisian Tata Pamong)
Pendidikan Semi Militer
IPDN menerapkan pendidikan semi militer di lembaganya. Tujuannya agar praja IIDN mampu menghadapi setiap tantangan di lapangan.
Gelar
Perbedaan yang ketiga Sekolah Kedinasan IPDN adalah gelar yang diskamungnya setelah lulus. Ada gelar yang akan dikeluarkan IPDN, yaitu:
Seleksi
Untuk masuk ke Sekolah kedinasan IPDN pastinya harus seleksi. Jika sebelumnya ada 7 tahapan yang harus dilalui, saat ini sudah berkurang menjadi tiga tahapan saja, yaitu:
Karir
Lulusan IPDN akan berkarir di kepemerintahan, baik itu di instansi pemerintahan pusat ataupun daerah di seluruh wilayah di Indonesia. Di awal karir lulusan IPDN akan dimulai dari staff yang pasti mereka akan langsung menjadi pegawai negeri sipil golongan III A.
Biaya Pendaftaran
Tanda tanya tentunya bertanya-tanya apa lagi yang menjadi perbedaan antara IPDN dengan sekolah kedinasan lainnya. Salah satu yang menjadi pembeda adalah biaya pendaftarannya yang berbeda.
Di IPDN, biaya pendaftaran hanya dikenakan Rp 50.000 saja. Di sekolah kedinasan lain berbeda, seperti STAN, biaya pendaftarannya adalah Rp 350.000. Kemudian biaya pendaftaran masuk ke Polstat STIS adalah Rp 300.000, cukup besar, bukan?
Dengan biaya pendaftaran yang begitu terjangkau, membuat warga negara Indonesia banyak yang berbondong-bondong mendaftar ke sekolah kedinasan ini.
Itu dia 7 perbedaan sekolah kedinasan IPDN dengan lainnya. Apakah kamu tertarik untuk masuk ke sekolah ini? Semoga bermanfaat.